Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) terus mengembangkan produk inovasi tiada henti. Kali ini, tiga mahasiswa Prodi S-1 Teknik Elektrodan Teknik Biomedis Udinus yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) mengembangkan inovasi sistem Hidroponik Portabel dengan dispenser hidroton otomatis.
Kegiatan PKM adalah upaya yang dilakukan oleh Direktorat Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (Ditlitabmas) Ditjen Dikti. Program itu sebagai upaya meningkatkan mutu peserta didik baik untuk perguruan tinggi negeri maupun swasta. Sebagai tujuan agar dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis yang tinggi serta menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu tersebut.
Ketua tim sekaligus Software dan Hardware developer, Agung Wisnu Pratama menerangkan bahwa program itu mendorongnya untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan solusi yang bermanfaat.
“Saat ini tim kami terlibat dalam PKM Karsa Cipta (KC) yang fokus untuk berkontribusi dalam pemecahan masalah atau penciptaan sesuatu yang baru di bidang ilmu kami yaitu teknik,” terangnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing, Aries Jehan Tamamy M.Sc.Eng., menyadari bahwa inovasi dari mahasiswa Prodi S-1 Teknik Elektro Udinus tersebut masih memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Kami akan terus melakukan pendampingan untuk dapat terus meningkatkan dan mengoptimalkan Hidroponik Otomatis ini sehingga mampu memberikan solusi yang lebih unggul dan efisien,” harapnya.
Program tersebut dapat diartikan sebagai lomba menulis proposal penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan hingga inovasi teknologi. Mahasiswa yang lolos di tahap pengajuan proposal maka akan diberikan dana insentif, dan bagi proposal terbaik akan dilombakan dalam ajang tertinggi yakni Pimnas.
Solusi Untuk Tanam Sayuran di Rumah
Hidroponik portabel ini digunakan sebagai solusi praktis bagi siapa saja yang mempelajari penggunaan hidroponik. Anggota tim sekaligus Software dan Hardware Developer, Annas Faiz Assariy mengatakan, inovasi timnya menawarkan solusi praktis adanya dispenser nutrisi otomatis untuk proses pemeliharaan tanaman yang lebih efisien. Ukuran alat yang kecil juga memudahkan penggunaan di tempat terbatas sekalipun.
“Melalui alat ini kami memberikan solusi untuk menjaga ketahanan pangan khususnya di tingkat rumah tangga, dan juga memitigasi dampak inflasi untuk lingkup kecil,” terangya.
Alat yang dikembangkan dalam kurun waktu 5 bulan itu juga menawarkan berbagai keunggulan. Annas menambahkan bahwa produknya memanfaatkan media tanam hidroton, sehingga dapat digunakan berulang kali dengan jenis tanaman sayur yang berbeda. “Oleh karena itu target pasar kami menyasar kepada masyarakat yang ingin menanam tanaman di rumah atau di lahan terbatas, namun tetap efisien dan memberikan manfaat yang maksimal,” tambah Annas.
Anggota tim sekaligus IoT Developer, Ivone Adeline menambahkan alat tersebut telah diintegrasikan dengan sensor yang memudahkan pengguna untuk melakukan pemantauan. Mereka tidak perlu lagi mengukur parameter secara manual, cukup melihatnya dari sensor yang diakses dengan perangkat smartphone.
“Sensor dispenser nutrisi otomatis juga menjadi fitur unggulan, karena dapat mengontrol nutrisi tanaman tidak perlu dilakukan secara manual dengan tangan. Sistem akan secara otomatis menyesuaikan konsentrasi nutrisi sesuai preferensi pengguna,” tutupnya.